Berita

Sabtu, 05 Desember 2020

Oleh: Admin

Guest Lecturer Series – Getaran Peledakan

Prodi Teknik Pertambangan Universitas Trisakti kembali menyelenggarakan webinar dalam rangkaian Guest Lecturer Series yang bertemakan "Getaran Peledakan". Acara webinar yang berdurasi 3 jam ini mengundang narasumber yang merupakan seorang praktisi dalam bidang Blasting and Environment Specialist yaitu Ir. Dwi Handoyo Marmer. Kuliah tamu yang dihadiri oleh 123 peserta yang berasalah dari kalangan mahasiswa ini di pandu langsung oleh salah satu dosen di Prodi Teknik Pertambangan yaitu Yuga Maulana, S.T., M.T. Narasumber memaparkan materi terkait kegiatan peledakan dalam dunia pertambangan, dimana seiring perkembangan teknologi juga memiliki dampak besar di dunia peledakan, khususnya pada penanggulangan dampak peledakan terhadap lingkungan. Dari kuliah tamu ini diharapkan peserta mahasiswa dapat mengetahui dan memperkaya pengetahuan dengan disajikannya contoh-contoh langsung yang ada di lapangan oleh praktisi sebagai pembicara.

Materi perkuliahan tamu kali ini secara garis besar menjelaskan resiko dan permasalahan-permasalahan peledakan yang dapat terjadi baik dari peledakan yang sudah dikontrol dengan baik maupun peledakan yang dilakukan tanpa pengawasan dan control yang baik. Permasalahan yang seringkali terjadi pasca peledakan adalah getaran, kebisingan (airblast), gas beracun, dan fly rock. Oleh karena itu, pemerintah telah mengeluarkan beberapa standar yang berfungsi sebagai kontrol agar dapat meminimalisir atau menghindarkan dampak peledakan yang berpotensi terjadi khususnya mengenai getaran dan tingkat kebisingan.

Selain itu pada perkuliahan ini pemateri memberikan pengenalan, tutorial dan simulasi dalam penggunaan alat pengukur getaran dan kebisingan, yaitu Blastmate III dan micromate. Para peserta disajikan cara men-setting alat hingga tehnik pengukuran yang baik dan benar. Perkuliahan diakhiri oleh sesi tanya jawab dengan berbagai jenis pertanyaan yang melingkupi teori-teori yang digunakan serta pemecahan masalah yang terjadi di lapangan, khususnya dalam kasus dampak dari peledakan di tambang terbuka maupun bawah tanah.